TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina
(Persero) akhirnya mendapat lampu hijau untuk memasarkan bahan bakar
minyak jenis baru, Pertalite. Sebetulnya BBM dengan nilai oktan 90 ini
bakal dipasarkan pada awal Mei. Namun DPR meminta ditunda karena
dikhawatirkan menimbulkan gejolak pada masyarakat. Musababnya, waktu itu
peluncuran Pertalite dikait-kaitkan dengan rencana pengurangan atau
penghapusan Premium.
Apa dan bagaimana perbedaan Pertalite dibandingkan jenis BBM lain buatan Pertamina? Berikut daftarnya:
1. Nilai Oktan (Research Octane Number/RON)
Premium memiliki nilai oktan 88, sedangkan Pertalite memiliki RON 90,
Pertamax sebesar 92. dan Pertamax Plus sebesar 95. Nilai ini menunjukan
seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar
secara spontan.
Semakin tinggi nilai oktannya, maka BBM lebih
lambat terbakar, sehingga tidak meninggalkan residu pada mesin yang bisa
mengganggu kinerjanya. Bahan bakar beroktan tinggi cocok digunakan
dengan kendaraan yang menggunakan kompresi tinggi (di atas 9 seperti
yang digunakan pada sepeda motor dan mobil keluaran terbaru).
2. Warna cairan
BBM jenis Premium memiliki warna kuning cerah. Warna tersebut berasal dari zat pewarna tambahan (dye).
Sementara itu, Pertamax yang berwarna biru kehijauan, dan Pertamax Plus
yang berwarna merah tidak menggunakan pewarna tambahan, sehingga
pembakarannya lebih sempurna.
Berdasarkan pemaparan Pertamina
di Komisi Energi DPR pada 22 April 2015 lalu, warna cairan Pertalite
adalah hijau terang. Warna ini didapatkan karena Pertalite diproduksi
menggunakan bahan campuran Premium dan Pertamax.
3. Harga per liter
Saat ini harga Premium masih dipertahankan pada level Rp 7.400.
Kemudian, harga Pertamax pada bulan lalu dinaikkan Rp 500 rupiah menjadi
Rp 9.300. Adapun harga Pertamax Plus mencapai Rp 10.200.
Bagaimana dengan harga jual Pertalite? Pertamina menyatakan belum
menetapkan harga pastinya. Namun pada Rabu, 24 Juni 2015, Direktur
Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan harga jual Pertalite tidak
lebih dari Rp 8.500.
Rencananya Pertamina baru akan memasarkan
Pertalite setelah lebaran pada pertengahan Juli nanti. Pertalite baru
akan dipasarkan di kota-kota besar di Pulau Jawa. Nantinya, penjualan
Pertalite di pompa bensin akan menggunakan dispenser Pertamax yang tidak
terpakai. Soalnya April lalu anggota Komisi Energi DPRD melarang
Pertamina mengurangi jumlah dispenser Premium karena adanya bahan bakar
baru ini.
Sumber: Tempo